Di Indonesia, " ikan Belida " sudah lama dikenal orang, terutama oleh masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai Musi, Palembang. Pada mulanya penduduk setempat mengenalnya sebagai ikan konsumsi, baik sebagai lauk maupun bahan campuran kerupuk ikan dan empek-empek Palembang. Tetapi belakangan ini, dengan semakin berkembangnya penggemar ikan hias, belida menjadi ikan dwiguna yang semakin terkenal. Ketika kecil menjadi penghias akuarium, setelah besar dikonsumsi sebagai menu makanan yang cukup lezat.
Ada 3 (tiga) jenis ikan belida yang dikenal sebagai penghias akuarium, yaitu :
![]()  | 
| 2. Belida Bangkok ( N. chitala ) | 
>>> 3. Belida Lokal ( N. notopterus )
Ketiga belida ini berasal dari family Notoptoridae, bangsa Notopterus. Bentuk tubuhnya sama, hanya coraknya berlainan. Belida Afrika yang masih muda sangat cantik, mirip ikan salmon. Badannya dihiasi garis-garis hitam tebal tak beraturan, seperti lukisan batik. Tetapi lukisan yang indah ini perlahan-lahan akan menghilang sejalan bertambah besarnya ikan. Setelah mencapai dewasa punggungnya menjadi polos dan bagian lainnya berubah menjadi totol-totol hitam. Panjangnya dapat mencapai 60 cm, ini tersebar di Afrika barat, mulai dari Kamerun sampai Zaire.
N. Chitala alias belida Bangkok tidak kalah cantik dengan belida Afrika. Tubuhnya yang pipih berwarna perak abu-abu dihiasi totol-totol hitam besar yang membentang sampai ke ekornya, seperti lukisan "mata-mata" hitam ini serasi benar dengan pita kecilnya yang melambai-lambai. Panjangnya bisa mencapai 90 cm. Belida ini juga terdapat di Birma dan India.
Berbeda dengan belida Bangkok dan Afrika, belida Lokal  ( N. notopterus ) badannya polos tanpa patron, kecuali ikan yang masih  muda, bertotol hitam kecil-kecil. Setelah besar totol-totol kecilnya  hilang, tubuhnya menjadi polos abu-abu kehitaman. Ikan ini juga terdapat  di India dan Thailand serta paling banyak digunakan sebagai ikan  konsumsi.
Keistimewaan lain dari " Knifefish " ini tampak pada  bentuk siripnya yang unik. Sirip punggunya yang tunggal berdiri tegak  ditengah-tengah lekukan punggungnya, mirip "bendera" kecil pemberi  aba-aba. Sirip analnya sungguh menawan, tumbuh memanjang bersatu dengan  sirip ekor, seperti pita kecil panjang menempel pada pinggir bawah  tubuhnya. Sirip anal ini merupakan organ tubuh paling penting sebagai  sumber tenaga pendorong pada saat berenang. Dengan bantuan sirip ini ia  dapat mendorong tubuhnya ke depan maupun ke belakang dengan sama  mudahnya.
Perawatan knifefish ini tidak sulit, belida termasuk  ikan kuat dan jarang sakit. Asal makanannya cukup, ia akan bisa  bertahan sekalipun airnya keruh dan kekurangan oksigen. Agar kondisinya  tetap prima, sebaiknya suhu airnya dijaga tetap sekitar 24 - 28 derajat  Celcius, pH 6,2, dan kalau sudah kotor diganti dengan air yang bersih.  Disamping itu, akuariumnya juga perlu diberi potongan kayu tak beraturan  atau tumbuh-tumbuhan. Gunanya sebagai tempat ikan berteduh atau  berlindung dari cahaya siang hari. Sebab ikan ini kurang menyukai tempat  yang terang dan hanya aktif pada malam hari.
Karena hanya  aktif dan memburu makanan pada malam hari, sebaiknya makanan juga  diberikan pada malam hari. Ikan-ikan kecil, seperti anak ikan mas, sudah  cukup baginya untuk santapan belida ini. Belida ukuran 50 cm, paling  banyak menghabiskan sekitar 10 - 15 ekor anak ikan mas ukuran 3 cm.
Belida  termasuk ikan galak dan predator ( pemakan ikan ), tidak hanya terhadap  ikan lain tetapi juga dengan sesama jenisnya sendiri yang berukuran  lebih kecil. Karena itu, bila ingin menyatukannya dengan ikan lain,  sebaiknya dengan jenis yang galak juga dan sama besarnya, seperti  Catfish dan Chiclid.




 
0 komentar:
Posting Komentar